Selasa, 06 September 2016

Motherboard



MOTHER BOARD

Motherboard
merupakan komponen pusat pengendali yang mengatur kerja dari semua komponen yang terpasang padanya. Mengatur pemberian daya listrik pada setiap komponen PC.Lalu lintas data semuanya diatur oleh motherboard, mulai dari peranti peyimpanan (harddisk, CD-ROM), peranti masukan data (keyboard, mouse, scanner), atau printer untuk mencetak.

Sejarah Motherboard
Pada akhir tahun 1980-an dan selama dekade 1990-an,pasar prosesor untuk PC didominasi oleh Intel. Ada beberapa perusahaan prosesor untuk PC, tetapi pengaruh mereka kalah jauh dibanding Intel. Lagi pula rata-rata prosesor buatan mereka masih mengambil desain x86 buatan Intel juga.
Mulai akhir tahun 90-an dan awal tahun 2000, kondisi tersebut berubah. Pasar prosesor tidak lagi terlalu tergantung pada Intel, karena pesaing mereka, AMD, mengeluarkan prosesor K6-2 dan Athlon yang ternyata mampu bersaing dengan prosesor buatan Intel.
Dan di tahun itu pula sebuah industri penghasil chipset asal Taiwan, VIA Technologies, juga telah mampu membuat chipset yang berkualitas dan berharga murah. Para produsen motherboard tidak lagi tergantung pada Intel untuk merancang dan membuat motherboard mereka, sehingga perkembangan teknologi dan desain motherboard mengalami peningkatan yang sangat pesat.
Selain itu, demam overclocking juga turut menyumbangkan peranan dalam perkembangan dunia motherboard. Para produsen motherboard berlomba-lomba mengeluarkan motherboard yang dirancang mampu memberikan tingkat overclock yang tinggi, tapi tetap mampu menjaga kestabilan sistem. Pokoknya, kalau ada motherboard yang tidak bisa digunakan untuk meng-overclock prosesor dan memori, maka hampir dapat dipastikan motherboard tersebut kurang laku di pasaran.

Definisi Motherboard
Mother Board merupakan board/papan induk atau main board dimana semua device dipasang mulai dari processor, memory, slot-slot untuk ekspansi, dll. Mainboard tak kalah penting dengan prosesor. Jika dimisalkan pada manusia, mainboard adalah rangkaian pembuluh darah dan jaringan urat syaraf pada computer. Mainboard yang kurang baik, akan mengakibatkan tidak maksimalnya kinerja peripheral lain. Oleh karena itu, pemilihan mainboard yang tepat akan sangat mempengaruhi kinerja computer.

Cara kerja Motherboard
Dalam system computer, peripheral-peripheral akan saling terkoneksi di dalam mainboard dan dapat meneruskan instruksi melalui jalur-jalur pada board. Seluruh peripheral yang terkoneksi akan menjadi sebuah system computer yang utuh. Sementara fungsi mainboard pada umumnya adalah menyalurkan arus input dan arus data yang diperlukan pada jalannya proses di dalam computer.


Northbridge dan Southbridge
Chipset utama pada mainboard ada dua yaitu Northbridge dan Southbridge. Fungsi Northbridge adalah menjembatani arus data di sekitar main memory dan prosesor dan mengatur kerja power management. Sementara fungsi Southbridge adalah mengatur kerja peripheral-peripheral semacam IDE Controller, PCI Bus, AGP, dan fungsi I/O lainnya.



BIOS
Dalam mainboard ada pula chipset EPROM yang berisi system operasi dasar yaitu BIOS ( Basic Input / Output System ). Fungsi BIOS ini adalah melakukan Bootstrap dan Inisialisasi Hardware pada saat booting.
I/O Ports
I/O ( Input/Output ) ports merupakan bagian mainboard untuk berinteraksi dengan user melalui media peripheral I/O seperti keyboard, mouse, printer, dan lain sebagainya. Kebanyakan mainboard zaman sekarang selalu memiliki interface PS/2, USB, LPT, PCI, dan Serial. Kesemua ports tersebut memiliki karakteristik dan fungsi tersendiri. Intinya untuk memudahkan user berinteraksi dengan computer dalam melakukan pekerjaan-pekerjaannya.
Yang harus diperhatikan dalam memilih ataupun merakit Mother Board adalah bahwa setiap Motherboard memiliki spesifikasi yang berbeda untuk setiap merek atau type antara lain :
1. Setiap Motherboard memiliki pasangan dengan processor tertentu, yaitu type socket atau slot yang tersedia untuk processor.
2. Kemampuan Motherboard untuk bisa di up-grade sampai dengan kecepatan processor berapa. Umumnya Motherboard mampu untuk di up-grade dengan mengganti processor. Informasi tentang hal ini sangat penting untuk pembelian motherboard dengan pertimbangan untuk bisa di up-grade.
3. Kapasitas memory RAM yang bisa dipasang pada motherboard semakin besar kapasitas memory yang disediakan semakin menguntungkan.
4. Slot yang tersedia untuk setiap jenis RAM, misalnya berapa slot yang disediakan untuk EDO RAM, SDRAM, dll.
5. Setting motherboard secara BIOS ( software ) atau secara jumper setting.
6. Jumlah slot untuk PCI dan ISA. Slot-slot tersebut sangat bermanfaat untuk penambahan peripheral seperti audio card.
7. Apakah motherboard support untuk untuk AGP bagi VGA card, support AGP akan lebih menguntungkan untuk persediaan apabila diinginkan peningkatan kemampuan grafis dari komputer dengan memasang AGP card.
8. Speed Bus untuk memory sampai dengan kecepatan berapa (66, 100, 133, 200, 400 Mhz )
9. Apakah VGA card dan audio card sudah onboard atau tidak.
10. Power Supply untuk Mother Board AT atau ATX atau Baby AT.

Power Supply



POWER SUPPLY
   
 1. Pengertian Power Supply : adalah sebagai alat atau perangkat keras yang mampu menyuplai tenaga atau tegangan listrik secara langsung dari sumber tegangan listrik ke tegangan listrik yang lainnya. Power supply biasanya digunakan untuk komputer sebagai penghantar tegangan listrik secara langsung kepada komponen-komponen atau perangkat keras lainnya yang ada di komputer tersebut, seperti hardisk, kipas, motherboard dan lain sebagainya. Power supply memiliki input dari tegangan yang berarus alternating current (AC) dan mengubahnya menjadi arus direct current (DC) lalu menyalurkannya ke berbagai perangkat keras yang ada dikomputer kita. Karena memang arus direct current (DC)-lah yang dibutuhkan untuk perangkat keras agar dapat beroperasi, direct current biasa disebut juga sebagai arus yang searah sedangkan alternating current merupakan arus yang berlawanan. Pengertian Power Supply secara umum dalam sebuah komputer adalah sebagai alat bantu konverter tegangan listrik pada komputer yang dapat mengubah tegangan listrik yang memiliki arus AC ke arus DC sehingga semua hardware yang membutuhkan tegangan listrik yang berarus DC mendapatkan tegangan listrik yang secara langsung diberikan oleh power supply ini. Oleh karena itu dalam setiap komputer yang ada saat ini, power supply merupakan suatu perangkat keras yang paling dibutuhkan untuk menjalankan komputer, jika power supply tidak ada atau tidak bisa digunakan, maka komputer tidak akan dapat menyala tanpa power supply ini. Menurut jenisnya, power supply dibagi menjadi 2 jenis, yaitu power supply AT dan power supply ATX. Dimana power supply AT hanya di gunakan pada awal-awal dibuatnya komputer dan hanya sampai ke komputer yang memiliki prosesor pentium 2, saat ini tidak digunakan lagi power supply AT karena power supply jenis ini tidak lagi mampu memberikan daya listrik yang cukup untuk komputer masa kini, serta sistem pengoperasiannya pun masih manual contohnya harus menekan tombol on atau off untuk mematikan dan menyalakannya, lain halnya dengan power supply berjenis ATX jenis ini merupakan power supply masa kini yang memiliki daya listrik yang tinggi untuk memenuhi standart komputer masa kini, serta pengoperasiannya pun otomatis, dan terdapat tambahan konektor power SATA. Diatas merupakan beberapa Pengertian Power Supply secara umum.
2. Fungsi Power Supply : dalam komponen komputer sangat vital, karena power supply merupakan pembagi arus untuk semua perangkat khususnya motherboard. Power Supply berfungsi untuk mengubah tegangan dari arus AC menjadi tegangan DC, itu di karenakan hardware di dalam komputer hanya dapat beroperasi dengan arus DC.
Pengertian dari power supply adalah sebuah perangkat yang terdapat di dalam CPU yang berfungsi untuk menyalurkan arus listrik ke berbagai peralatan komputer. Fungsi power supply yang kurang baik/rusak dapat menghasilkan tegangan DC  yang tidak rata dan banyak riaknya (ripple). Jika digunakan dalam jangka waktu yang cukup lama akan menyebabkan kerusakan pada komponen computer, misalnya Harddisk.

3. Cara kerja power supply tidaklah sesulit yang kita lihat, kita hanya cukup menekan tombol power pada casing, yang terjadi adalah power supply akan melakukan cek dan tes sebelum membiarkan sistem start. Jika tes telah sukses, power supply mengirim sinyal khusus pada motherboard, yang disebut power good.


JENIS POWER SUPPLY

A. Power Supply jenis AT

Power supply  merupakan ‘jantung’ dari sebuah sistem komputer. Bertugas menyuplai sumber daya listrik ke semua peripheral atau hardware komputer,  yang memiliki kabel power yang dihubungkan ke motherboard terpisah menjadi dua konektor power (P8 dan P9). Kabel yang berwarna hitam dari konektor P8 dan P9 harus bertemu di tengah jika disatukan.
Pada 
power supply jenis AT ini, tombol ON/OFF dihubungkan langsung pada tombol casing. Untuk menghidupkan dan mematikan komputer, kita harus menekan tombol power yang ada pada bagian depan casing. Power supply jenis AT ini hanya digunakan sebatas pada era komputer pentium II. Pada era pentium III keatas atau hingga sekarang, sudah tidak ada komputer yang menggunakan Power supply jenis AT.
Ciri-ciri Power Supply AT:
  • Kabel power untuk motherboard terdiri 8 - 12 pin
  • Tombol ON/OFF bersifat manual
  • Daya rata-rata dibawah 250 watt
  • Ketika shutdown, PC tidak otomatis mati tetapi masih harus menekan tombol power di casing
B. Power Supply jenis ATX

Power Supply ATX (Advanced Technology Extended) adalah jenis power supply jenis terbaru dan paling banyak digunakan saat ini. Perbedaan yang mendasar pada PSU jenis AT dan ATX yaitu pada tombol powernya, jika power supply AT menggunakan Switch dan ATX menggunakan tombol untuk mengirikan sinyal ke motherboard seperti tombol power pada keyboard.
Ciri-ciri Power Supply ATX:
  • Kabel power untuk motherboard terdiri dari 20 - 24 pin
  • Ketika shutdown PC akan otomatis mati
  • Terdapat tambahan power SATA
  • Daya lebih besar 
  • Efisiensi lebih baik

Jenis konektor kabel Power Supply
1.    Konektor 20/24 pin ATX Motherboard
2.    Konektor 4 pin peripheral power (untuk periferal seperti Hardisk, CD-ROM, Kipas)
3.    Konektor 4/8 pin 12V (untuk motherboard server)
4.    Konektor 6-pin PCIe  (untuk kartu grafis jenis PCIe)
5.    Konektor floppy (untuk floppydisk drive)
6.    Konektor SATA (untuk hardisk / optical drive berjenis sata)

Alir Proses Produksi Produk Multimedia




Alir Proses Produksi Produk Multimedia (Life Cycle)


1)  Pre-Production
Preproduction atau Pra Produksi merupakan tahapan perencanaan. Secara umum merupakan tahapan persiapan sebelum memulai proses produksi (shooting film atau video). Dengan lahirnya teknologi digital video dan metode nonlinear editing maka proses produksi video menjadi lebih mudah. Ketika kita akan memulai sebuah proyek, terkadang kita telah memiliki stock-shoot/footage video yang kita butuhkan, untuk itu kita harus melakukan peninjauan ulang segala kebutuhan sesuai dengan cerita yang akan kita buat. Artinya, kita harus mempersiapkan footage video yang telah ada, fotografi, diagram dan grafik, gambar ilustrasi, atau animasinya. Tetapi banyak pula para videographer yang memulai dari awal atau dari nol. Pada intinya tujuan pra produksi adalah mempersiapkan segala sesuatunya agar proses produksi dapat berjalan sesuai konsep dan menghasilkan suatu karya digital video sesuai dengan harapan.


Description: Description: D:\SMK Muhammadiyah 99\072.KK.02 Mengidentifkasi Alir Proses Produksi Produk Multimedia\Alir Proses Produksi Produk Multimedia_files\proses+pre-produksion.png


·         Proses penuangan ide (proposal) produk
1)   Title goals / judul tujuan
2)   Audience / pemirsa
3)   Title genre - doom type game, nonprofit web site, kiosk, etc. / judul jenis karya - jenis permainan doom, situs web nirlaba, kios, dll
4)   Marketing requirements / penentuan pemasaran
5)   Budget parameters / anggaran dana
6)   Schedule requirements / penentuaan jadwal pelaksanaan

·         Desain
1)   Berita / konten / jasa
2)   Arsitektur Informasi
3)   Visual dan suara
4)   Teknis
5)   Interaksi
6)   Navigasi

·         Perencanaan produk
1)   Storyboard / konten garis
a.     Menentukan lingkup proyek - berapa banyak halaman, suara, animasi, dll
b.    Tentukan aliran proyek - organisasi dan navigasi
c.     Dari ini datang informasi yang dibutuhkan untuk sisa rencana produksi
2)   Penganggaran
a.     Produksi
b.    Konten ahli dan konsultan lainnya
c.     Hak akuisisi & izin
d.    Pengujian
e.     Duplikasi atau hosting versi uji
3)   Penjadwalan
a.     Hak akuisisi; izin
b.    Konten produksi
c.     Konten akuisisi (video, teks, gambar, dll)
d.    Rekayasa perangkat lunak
e.     Pengujian
4)   Aset manajemen
a.     Organisasi
b.    Penamaan konvensi
c.     Revisi manajemen
d.    Backup
5)   Pengujian
a.     Pengguna pengujian
b.    Konten pengujian
c.     Fungsional pengujian
6)   Staf
a.     Berapa banyak staf di-rumah
b.    Berapa banyak kontraktor
c.     Siapa melakukan apa
7)   Pembayaran tonggak

·         Dokumentasi
1)   Desain
2)   Rencana Produksi

·         Kumpulkan tim
1)   Designer
2)   Produsen
3)   Teknis desainer
4)   Seni Direktur
5)   Audio produser
6)   Penulis dan editor
7)   Grafis seniman
8)   Programmer / coders HTML
9)   Komponis / suara desainer / musisi
10)        Konten spesialis
11)        Teknis asisten
12)        Produksi asisten
13)        Hak dan peneliti
14)        Pengacara

·         Membangun prototype
1)   Menguji arah desain
2)   Buktikan keluar komponen teknologi baru
3)   Dapatkan semua orang pada halaman yang sama tentang apa proyek
4)   Lihat bagaimana tim bekerja sama

·         Pengurusan hak cipta

·         Penandatanganan kontrak dan pembiayaan


Proses kerja Pre Produksi :
Secara singkat praproduksi yaitu menentukan ide cerita kemudian mensketsakan beberapa adegan penting ke dalam bentuk naskah cerita. Lalu dibuat Storyboard untuk menerjemahkan naskah menjadi cerita yg lebih mendetail. Dibuat Karakter tokoh; background awal. Lalu membuat Keyframe. Test Shot, yaitu sebuah rangkaian pendek gambar yg dirender dgn full color untuk memastikan teknik pergerakan dan renderingnya. Sebelum proses cells animation sendiri dimulai, dibutuhkan konsep cerita yang harus dibuat dalam bentuk narasi.

Beberapa elemen yang perlu menjadi pertimbangan pra produksi
1)   Apakah tujuan dan pesan yang ingin disanpaikan? Dan apa essensinya
2)   Siapa pemirsa yang akan di tuju? Siapa yang akan menjadi pengguna akhir dari karya ini? Seperti apa flat form pemutaran multimedia mereka?
3)   Apa keinginan klien?
4)   Membuat sesuatu yang sama sekali baru
5)   Apakah sarana yang menunjang untuk pembuatan proyek telah terpenuhi?
6)   Menginventarisir perangkat lunak yang dibutuhkan.
7)   Menginventarisir orang yang terlibat serta pembagian job deskripsi
8)   Membuat schedule kerja.
9)   Merancanakan biaya yang dibutuhkan
10)               Merencanakan pendistribusian hasil kerjqa.
11)               Mengupdate hasil kerja

Contoh:
Proses Pembuatan Film
Outline
Untuk mempermudah membuat proyek video, maka kita harus membuat sebuah rencana kasar sebagai dasar pelaksanaan. Outline dijabarkan dengan membuat point-point pekerjaan yang berfungsi membantu kita mengidentifikasi material apa saja yang harus dibuat, didapatkan, atau disusun supaya pekerjaan kita dapat berjalan. Outline dapat disusun dengan rekan kerja atau dengan klien kita, supaya kita dapat menghasilkan sebuah visi dan persepsi yang sama tentang langkah pelaksanaan proyek yang akan dibuat.
Script/Skenario
Dengan menggunakan outline saja sebenarnya sudah cukup untuk memulai tahapan pelaksanaan produksi, tetapi dalam berbagai model proyek video, seperti iklan televisi, company profile, sinetron, drama televisi, film cerita dan film animasi tetap membutuhkan skenario formal yang berisi dialog, narasi, catatan tentang setting lokasi, action, lighting, sudut dan pergerakan kamera, sound atmosfir, dan lain sebagainya.


Storyboard
Apabila kurang cukup dengan outline dan scenario, maka kita dapat pula menyertakan storyboard dalam rangkaian perencanaan proses produksi kita. Storyboard merupakan coretan gambar/sketsa seperti gambar komik yang menggambarkan kejadian dalam film. Di dalam gambar tersebut juga berisi catatan mengenai adegan, sound, sudut dan pergerakan kamera, dan lain sebagainya. Penggunaan storyboard jelas akan mempermudah pelaksanaan dalam proses produksi nantinya
Rencana Anggaran Biaya
Ketika kita sedang mengerjakan proyek professional ataupun pribadi, maka sangat dianjurkan untuk merencanakan anggaran biaya produksi. Dalam proyek professional, rencana anggaran biaya berguna untuk mengamankan keuangan perusahaan. Tanpa anggaran biaya yang terencana, dan hanya mengandalkan spekulasi, maka prosentase kerugian akan menjadi besar. Rencana anggaran biaya meliputi gaji untuk kita, rekan kerja, actor dan talent lainnya (effect specialist, graphics designer, musisi, narrator, dan animal trainers), begitu pula dengan pembelian kaset DV, biaya sewa lokasi, kostum, properties, sewa peralatan, catering dan yang lainnya


2.   Production
Tahap produksi merupakan tahap ketika proyek multimedia di render kemungkinan terjadi menghadapi masalah-masalah misalnya ketika file grafis lenyap dari server atau lupa mengirim, ketika suara hilang ataupun hard disk mengalami crash.

Description: Description: D:\SMK Muhammadiyah 99\072.KK.02 Mengidentifkasi Alir Proses Produksi Produk Multimedia\Alir Proses Produksi Produk Multimedia_files\prose+produksion.png

Ilustrasi pelaksanaan produksi Multimedia
Description: Description: D:\SMK Muhammadiyah 99\072.KK.02 Mengidentifkasi Alir Proses Produksi Produk Multimedia\Alir Proses Produksi Produk Multimedia_files\baru.png

Proses ini terdiri dari :
a.     Konten Penciptaan
1)   Grafis
2)   Teks
3)   Animasi
4)   Video
5)   Suara EFX
6)   Musik

b.    Pemsrosesan isi: Proofing, editing, assembly, formatting, compression, Sesuaikan dengan isi, tujuan pesan  mungkin juga pengguna dari produk ini
1)   Proofing / pemeriksaan
2)   Mengedit
3)   Majelis
4)   Format
5)   Kompresi

c.     Penciptaan Perangkat Lunak
1)   Authoring
2)   Pengembangan perangkat lunak kustom
3)   Menerapkan perilaku interaksi judul
4)   Penerapan database dan layanan backend lainnya



d.    Pengintegrasian isi dan software harus memudahkan  pelanggan/ pengguna untuk mengakses atau menggunakannya, serta software yang digunakan harus up to date
1)   Sangat dekat hubungan antara konten dan piranti lunak
2)   Salah satu tidak dapat melanjutkan jauh tanpa yang lain
3)   Versi perangkat lunak berhasil dan konten berjalan dengn baik

e.     Merevisi desain
1)   pengujian informal pengguna
2)   pengujian formal pengguna
3)   Berdasarkan hasil tes, merevisi dokumen desain

f.      Pembekuan desain

g.    Merevisi isi dan software mengikuit desain akhir, produk yang terbaik biasanya hasil dari umpan balik yang berkesinambuangan dan modifikasi yang yang di implemantasikan pada seluruh proses produksi

h.    Membangun versi Alpha
Ditetapkannya fungsionalitas, mayoritas melengkapi implementasi, mengintegrasikan semua modul lengkap dengan judul dalam bangunan

i.      Pertama pengujian dan pelaporan bug untuk kesalahan fungsional dan konten

j.      Mengevaluasi laporan bug dan menentukan yang akan diperbaiki
Mengevaluasi setiap hambatan yang terjadi, hasil evaluasi harus dibuat catatannya serta catatan antisifasinya ini penting untung pegangan proyek berikutnya yang akan dibahas pada saat memulai proyek selanjutnya, untuk menge-liminir kesalahan serta gangguan.

k.    Merevisi perangkat lunak dan konten didasarkan pada evaluasi bug, temuan – temuan dijadikan acuan untuk merisi kekurangan baik,itu berupa software atau isi.

l.      Sisa bagian Lengkap dari judul

m.   Membangun versi Beta judul lengkap
Fungsionalitas penuh, tidak sepenuhnya diuji


3.    Post Production
Setelah proses produksi maka akan dihasilkan footage atau koleksi klip video. Untuk membangun dan menyampaikan cerita, maka harus mengedit dan menyusun klip-klip tersebut dan tentu saja menambahkan visual effects, gambar, title dan soundtrack. Proses diatas disebut dengan postproduction atau pasca produksi.
Description: Description: D:\SMK Muhammadiyah 99\072.KK.02 Mengidentifkasi Alir Proses Produksi Produk Multimedia\Alir Proses Produksi Produk Multimedia_files\post-production.png

Berikut ini merupakan aplikasi dari Adobe yang khusus dirancang untuk proses pasca produksi :
a.     Adobe Premiere Pro, aplikasi editing yang real‐time untuk para professional dalam bidang digital video production.
b.    Adobe After Effect, sebuah aplikasi khusus untuk Motion Graphics dan Visual Effect
c.     Adobe Audition™, aplikasi professional untuk pengolahan audio digital.
d.    Adobe Encore™ DVD, aplikasi professional untuk DVD authoring.

Selain aplikasi-aplikasi diatas, dikenal pula dua aplikasi grafis professional yang juga memainkan peranan penting dalam menghasilkan elemen grafis berkualitas tinggi, aplikasi tersebut adalah Adobe Photoshop® dan Adobe Illustrator®. Pada bab lain akan dibahas pula metode integrasi berbagai produk Adobe untuk keperluan pasca produksi.


Proses ini meliputi:
1)   Pengujian versi Beta dan pelaporan bug untuk kesalahan fungsional dan konten
a.     Proof content / Bukti konten - teks, gambar, suara, kredit, dll
b.    Proof interaction / Bukti interaksi - link yang benar, tanggapan, tindakan
c.     Check for unexpected interactions /Periksa interaksi tak terduga - desain adalah selalu tidak lengkap dan tidak mengantisipasi segala sesuatu yang dapat terjadi
d.    Check for crashes/ Periksa untuk crash
2)   Mengevaluasi laporan bug dan menentukan yang akan diperbaiki
3)   Merevisi perangkat lunak dan konten didasarkan pada evaluasi bug
4)   Ulangi tes, laporan, merevisi siklus sampai bug dikurangi sampai tingkat yang dapat diterima
5)   Lepaskan Golden Master ke publik untuk situs web  atau manufaktur
6)   Arsip semua bahan produksi
a.     Sumber aset - foto, video & kaset audio, dokumen, dll
b.    Master file digital - grafis, audio, teks, video, dan hal lain dalam resolusi tinggi, format diedit
c.     Akhir aset
d.    Perangkat Lunak
e.     alat Kustom
f.      Dokumentasi
7)   Menyampaikan Arsip; Dokumentasi untuk klien
8)   Promosikan situs